Rabu, 21 Desember 2011

ndah selalu masa pacaran, dunia milik berdua. Kata cinta ditebar Tidak peduli dimana lagi ngapain, SMS, BB, YM, bahkan umumkan lewat status di Facebook.
Hmmm… Mabok Kali ya… Memang cinta ..bikin orang mabok lupa daratan. Nama ya juga orang mabok, jadi kadang Tidak Ada logika, yg salah seakan benar Dan yang Benar bisa disalahkan. Huh… Capek dech..
Tidak Ada yang salah, semua itu Adalah proses yang mesti dilalui, untuk mengerti arti cinta sebenarnya. Kadang setelah putus atau diputusin cinta, baru terdar seperti orang mabok disiram air.
Yang dulu ya manis asam asinine jadi basa Dan yang dulunya hangat jadi basi.
Baru mulai mencari arti cinta yang sebenarnya, baru mengerti cinta Bukanlah sebuah hubungan yang gampang putus oleh waktu. Cinta Adalah rasa yang tak lekang oleh waktu. Rasa sayang, Menjaga hatinya, Dan cinta hanya memberi …. Bisa lakukan itu?

Kamis, 15 Desember 2011

puisi untuk kekasih

Indah selalu masa pacaran, dunia milik berdua. Kata cinta ditebar Tidak peduli dimana lagi ngapain, SMS, BB, YM, bahkan umumkan lewat status di Facebook.

Hmmm… Mabok Kali ya… Memang cinta ..bikin orang mabok lupa daratan. Nama ya juga orang mabok, jadi kadang Tidak Ada logika, yg salah seakan benar Dan yang Benar bisa disalahkan. Huh… Capek dech..

Tidak Ada yang salah, semua itu Adalah proses yang mesti dilalui, untuk mengerti arti cinta sebenarnya. Kadang setelah putus atau diputusin cinta, baru terdar seperti orang mabok disiram air.

Yang dulu ya manis asam asinine jadi basa Dan yang dulunya hangat jadi basi.

Baru mulai mencari arti cinta yang sebenarnya, baru mengerti cinta Bukanlah sebuah hubungan yang gampang putus oleh waktu. Cinta Adalah rasa yang tak lekang oleh waktu. Rasa sayang, Menjaga hatinya, Dan cinta hanya memberi …. Bisa lakukan itu?

Minggu, 11 Desember 2011

penantian yg tertunda

Tak mengerti
Begitu besar kau tampung
Indahnya senja dalam mimpi
Megahnya tampak matahari dalam senyum
Tapi tak gentar menyakiti
Tak segan tersakiti
Demi indah yang lain
Indah yang sama

Mengapa tak nampak waktu?
Tak tampakkah di indah irismu?
Betapa bodoh….
Tak pertimbangkan rasa yang lain
Buta sudah cara pikir
Hilang sudah memori masa
Kala bersama tersenyum
Kini tak berlaku

Hadirku dalam memorimu sirna
Sungguh siapa yang bodoh?
Mengapa harap begitu besar
Untuk sadarkanmu akan perasaan
Dengan pincang yang adalah aku
Dengan buruk pikiranku
Tentu pilihmu dirinya
Yang indahnya setara
Yang gemulainya sama

Kini dengan hitamku
Kering darah takkan tampak
Dari luka yang kau beri nyata
Demi berlari bersamanya
Perihnya tak dapat dipercaya
Dalam remang gelap aku bertanya
Bagaimana semua berawal?
Dalam gelap aku sadar
Aku terjebak dalam gilanya cinta
Abnormalitas antara sesama wanita
Kini semua gelap dalam tawa
Dalam tawa tak lagi terasa
Akhir yang begitu nyata